Kamis, 29 Oktober 2015

Makalah "Manfaat dan Cara Mengelolah Kelapa Menjadi Minyak Kelapa"

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Tanaman kelapa yang disebut juga nyiur ini banyak kita jumpai disekeliling kita. Tanaman ini hidup di daerah tropis khususnya pesisir pantai. Tanaman ini kaya akan manfaat, diantaranya dapat digunakan untuk bumbu masak, minuman dan lain sebagainya. Bagian terpenting dari kelapa adalah buahnya karena pada bagian tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk seperti, kopra, santan kelapa, dessicated coconut, dan minyak kelapa. Tidak hanya itu, buah nyiur ini juga bermanfaat dalam bidang kesehatan maupun kecantikan.
Menurut Sarah Owen (2010) kelapa merupakan buah yang mudah dicerna dan dimetabolisme oleh tubuh. Keunggulan ini membuat kelapa menjadi sumber energi yang bagus untuk tubuh. Meskipun kandungan lemak jenuh dalam kelapa tinggi, tidak membuat kelapa memilki efek negative yang sama sebagaimana lemak jenuh lainnya. Karena tubuh menggunakan lemak yang ada pada kelapa sebagai energy instan.
Salah satu produk yang sangat bagus dikonsumsi pada kelapa yaitu minyak kelapa. Menurut Andi Nur Alam Syah (2006, cetakan kelima) minyak kelapa mengandung lemak yang dikenal dengan Medium Chain Triglyseride (MCT) mirip dengan lemak yang terdapat pada air susu ibu (ASI) dan memilki nutrisi yang sama. Tidak hanya itu minyak kelapa juga dikenal  karena komponen anti-bakteri dan anti-mikrobanya. Namun, sekarang ini hanya beberapa dari masyarakat yang mengetahui manfaat dari minyak kelapa tersebut.
Sebagaimana penjelasan diatas, manfaat kelapa amatlah banyak, namun hanya beberapa dari masyarakat yang mengetahui manfaat tersebut. Alasan inilah yang membuat penulis mengangkat tema ini, agar masyarakat dapat mengetahui manfaat kelapa dan menggunakan manfaat tersebut dengan sebaik-baiknya terkhusus untuk produk minyak kelapa.
  
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis ambil adalah manfaat dan cara pemanfaatan kelapa menjadi minyak kelapa.

1.3  Tujuan
Makalh ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai buah kelapa, dan manfaat kelapa khususnya pada olahan produk minyak kelapa.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Kelapa
Kelapa merupakan satu-satunya dari genus Cocos. Orang melayu menyebutnya dengan kerambil. Kelapa merupakan tumbuhan monokotil yang dikenal sebagai tumbuhan serbaguna, karena hampir semua bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan. Kedudukan buah kelapa (Cocos nucifera L.) dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi            : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Liliopsida
Ordo                     : Arecales
Famili                   : Arecaceae
Genus                   : Cocos
Spesies                 : C. nucifera L. (Sumber : Neti & Irni, 2013)

Kelapa terdiri dari buah, bunga, daun, batang dan akar, berikut akan dijelaskan mengenai bagian-bagian tersebut (Neti & Irni, 2013):
1.      Buah
Kelapa memiliki buah yang berukuran sangat besar. Rata-rata diameter buah berkisar antara 10-20cm, bahkan lebih.
2.      Bunga
Bunga tersusun majemuk pada suatu tandan. Bunga betina terletak pada pangkal karangan, sementara bunga jantan berada pada posisi yang jauh dari karangan.
3.      Daun
Daun kelapa merupakan daun tunggal dengan tulang menyirip. Namun, daun bertoreh sangat dalam sehingga terkesan seperti daun majemuk.
4.      Batang
Kelapa memilki pohon dengan batang tunggal.. Batang kelapa berbetuk silinder beruas-ruas, namun semakin tua ruas tersebut semakin tidak terlihat. Tinggi pohon kelapa bisa mencapai 30m.
5.      Akar
Kelapa merupakan tanaman monokotil sehingga memiliki akar yang serabut. Akar berkerumun membentuk bongkol tebal dan kuat pada pangkal batang, sehingga tumbuhan kelapa bisa beradaptasi pada lahan berpasir.
Andi (2006) menyebutkan bahwa kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman dalam family Arecaceae yang lazim ditemukan di daerah tropis. Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar kepala manusia. Buah kelapa terdiri dari atas serabut, tempurung, daging buah dan air buah.
Menurut Hamid (2013) kelapa memiliki banyak kandungan kimia, sebagai berikut:


1.      Kalori
2.      Tannin
3.      Asam Askorbat
4.      Protein
5.      Lemak
6.      Hidrat arang
7.      Kalsium
8.      Potassium
9.      Zat besi
10.  Fosfor
11.  Gula



2.2 Manfaat kelapa
Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari kelapa, misalnya saja, batang kelapa bisa dimanfatkan menjadi kayu untuk papan rumah, daun yang sudah kering sebagai atap rumah, bunga dan buah bagian yang paling bernilai produksi (Neti & Irni, 2013).
Tidak hanya itu air kelapa juga berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti, Keracunan, panas dalam, sakit panas, demam berdarah, cacingan pada anak, kelelahan, letih, lesu, gatal-gatal, luka bakar, kencing batu, influenza, dan lain sebagainya.
Buah kelapa juga lezat ketika dijadikan bumbu masak, dan minuman. Bukan hanya dapat digunakan sebagai obat, bumbu masak dan minuman, kelapa juga bermanfaat untuk kecantikan. Daging kelapa dapat digunakan untuk mengurangi produksi minyak pada kulit wajah (Alida, 2013).

2.3 Minyak Kelapa
Minyak kelapa merupakan produk olahan dari kelapa yang bernilai produksi, kandungan nutrisinya membuat olahan ini banyak digunakan. Minyak ini tidak meningkatkan kolestrol bahkan meningkatkan HDL (kolestrol baik). Penelitian di kepulauan pasifik dan asia menunjukkan populasi yang berdiet alami dengan mengkomsumsi minyak kelapa memilki resiko penyakit jantung yang rendah di kemudian hari (Sekar, 2011).
Minyak kelapa mengandung lemak yang dikenal dengan Medium Chain Triglyseride (MCT) mirip dengan lemak yang terdapat pada air susu ibu (ASI) dan memilki nutrisi yang sama. Tidak hanya itu minyak kelapa juga dikenal  karena komponen anti-bakteri dan anti-mikrobanya. Menurut kitab Ayurveda, minyak kelapa berkhasiat untuk menyegarkan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Minyak kelapa telah terbukti dapat mengurangi gejala salah cerna, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan membantu mencegah infeksi bakteri, virus serta jamur. Orang-orang yang mengonsumsi minyak kelapa mempunyai kemampuan tidak makan selama beberapa jam (Andi, 2006)




BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Manfaat minyak kelapa
Berdasarkan kajian pustaka, kita dapat menyimpulkan bahwa minyak kelapa memiliki banyak manfaat. Pada bab ini kita akan membahas lebih mendalam mengenai manfaat dari minyak kelapa yang lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO).
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa konsumsi minyak kelapa dapat membantu penyembuhan diabetes mellitus karena minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dalam jumlah tinggi terutama asam laurat dengan kandungan antara 43 – 53% dari asam lemak. Hasil study in vivo oleh peneliti di India tahun 2004 menunjukkan bahwa minyak kelapa dapat menurunkan kadar total kolesterol trigliserida, fosfolipida, kolestrol LDL (Low density Lipoproteins) dan VLDL (very low density Lipoproteins) atau kolesterol jahat. Sebaliknya minyak kelapa meningkatkan kadar kolesterol HDL (High Density Lipoproteins) atau lemak baik. Penelitian ini juga didukung oleh uji klinis yang dilakukan di Filipina dan hasilnya menunjukkan bahwa minyak kelapa tidak menimbulkan efek yang buruk pada kadar kolesterol, bahkan menurunkan efek peningkatan kolesterol dari lemak hewani (M Ahkam, 2008).
Minyak kelapa melindungi jantung dan pembuluh nadi dari luka yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan radikal bebas. Dengan menghilangkan penyebab luka pada pembuluh nadi, minyak kelapa mampu mencegah berkembangnya tingkat kerusakan dengan cara mempermudah kesembuhan dinding pembuluh nadi. Jadi, minyak kelapa tidak hanya mengurangi risiko serangan jantung, tetapi juga mampu mempercepat proses penyembuhannya.
Pada kajian pustaka telah disebutkan bahwa kelapa mengandung lemak Medium Chain Triglyseride (MCT) yang efek nutrinya sama dengan ASI. Asam lemak ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba, jamur, virus, parasit dan bakteri. Selain itu asam lemak ini bersifat mudah dicerna dan diserap oleh sel tubuh. Mengkonsumsi MCT dapat memperbaiki kinerja tubuh secara lebih baik Karena MCT mempunyai banyak energy dan daya tahan tinggi terhadap penyakit.
Tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit, minyak kelapa juga digunakan dalam perawatan tubuh, karena mempunyai tekstur krim alami yang hampir selalu bebas dari pestisida, bahan kimia, dan kontaminan lainnya. Minyak kelapa mampu memutihkan kulit yang kering, kasar dan keriput. Selain itu, minyak kelapa membantu menjaga jaringan connective agar tetap kuat dan longgar sehingga kulit tidak kendur dan keriput (Andi, 2006).

3.2 Dosis Harian Minyak Kelapa
Kebutuhan minyak kelapa per hari untuk orang dewasa adalah 3,5 sendok makan (sekitar 50 gram). Jumlah MCT yang sama bisa kita dapatkan dari 10 ons santan kelapa atau 7 ons kelapa mentah (sekitar separuh kelapa utuh).
Minyak kelapa tidak beracun bagi manusia, bahkan dianggap lebih aman daripada kedelai yang banyak dikonsumsi dalam bentuk bubuk. FDA telah memasukkan minyak kelapa ke dalam daftar makanan yang dianggap aman (GRAS). GRAS (Generally Regarded As Safe) merupakan daftar makanan yang sangat eksklusif. Hanya makanan yang telah melewati testing ketat dan mempunyai sejarah penggunaan yang aman yang dapat dikualifikasikan ke dalam daftar GRAS.

3.3 Proses Pengolahan Minyak Kelapa
Proses pembuatan minyak kelapa ada berbagai macam cara antara lain, yaitu:
1)      Cara basah
Cara ini relatif sederhana. Daging buah diparut, kemudian ditambah air dan diperas sehingga mengeluarkan santan. Setelah itu dilakukan pemisahan minyak  pada santan. Pemisahan  minyak  tersebut  dapat  dilakukan  dengan pemanasan, atau sentrifugasi. Pada pemanasan, santan dipanaskan sehingga airnya  menguap  dan  padatan  akan  menggumpal.  Gumpalan  padatan  ini disebut blando. Minyak dipisahkan dari blando dengan cara penyaringan. Blando masih banyak mengandung minyak. Minyak ini dicampur dengan minyak sebelumnya. Cara basah ini dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang biasa terdapat di dapur keluarga.
Pada sentrifugasi, santan diberi perlakuan sentrifugasi pada kecepatan 3000-3500 rpm. Sehingga terjadi pemisahan fraksi kaya minyak (krim) dari fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak. Pemisahan minyak dapat juga dilakukan dengan kombinasi pemanasan dan sentrifugasi. Santan diberi perlakuan sentrifugasi untuk memisahkan  krim.  Setelah  itu  krim  dipanaskan  untuk  menggumpalkan padatan bukan minyak. Minyak dipisahkan dari bagian bukan minyak dengan cara sentrifugasi.
Minyak yang diperoleh disaring untuk memperoleh minyak yang bersih dan jernih.
1.      Cara Basah Tradisional.
Cara basah tradisional ini sangat sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang biasa terdapat pada dapur keluarga. Pada cara ini, mula-mula dilakukan ekstraksi santan dari kelapa parut. Kemudian santan dipanaskan untuk menguapkan air dan menggumpalkan bagian bukan minyak yang disebut blondo. Blondo ini dipisahkan dari minyak. Terakhir, blondo diperas untuk mengeluarkan sisa minyak.
2.      Cara Basah Fermentasi.
Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara basah tradisional. Pada cara basah fermentasi, santan didiamkan untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein) dari minyak pada waktu pemanasan. Mikroba yang berkembang selama fermentasi, terutama mikroba penghasil asam. Asam yang dihasilkan menyebabkan protein santan mengalami penggumpalan dan mudah dipisahkan pada saat pemanasan.
3.      Cara Basah Lava Process.
Cara basah lava process agak mirip dengan cara basah fermentasi. Pada cara ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi agar terjadi pemisahan skim dari krim. Selanjutnya krim diasamkan dengan menambahkan asam asetat, sitrat, atau  HCI  sampai  pH  4.  Setelah  itu  santan  dipanaskan  dan  diperlakukan seperti cara basah tradisional atau cara basah fermentasi. Skim santan diolah menjadi konsentrat protein berupa butiran atau tepung.

4.      Cara Basah "Kraussmaffei Process".
Pada cara basah ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi, sehingga terjadi pemisahan skim dari krim. Selanjutnya krim dipanaskan untuk menggumpalkan padatannya. Setelah itu diberi perlakuan sentrifugasi sehingga minyak dapat dipisahkan dari gumpalan padatan. Padatan hasil sentrifugasi dipisahkan dari minyak dan dipres untuk mengeluarkan sisa minyaknya. Selanjutnya, minyak disaring untuk menghilangkan kotoran dan padatan. Skim santan diolah menjadi tepung kelapa dan madu kelapa. Setelah fermentasi, krim diolah seperti pengolahah cara basah tradisional.

2)      Cara Pres.
Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin. Uraian ringkas cara pres ini adalah sebagai berikut:
1.      Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.
2.      Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.
3.      Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.
4.      Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:
a.       Penambahan  senyawa  alkali  (KOH  atau  NaOH)  untuk  netralisasi (menghilangkan asam lemak bebas).
b.      Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.
c.       Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.
5.      Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.


3)      Cara Ekstraksi Pelarut
Cara ini menggunakan cairan pelarut (selanjutnya disebut pelarut saja) yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak  beracun.  Walaupun  cara  ini  cukup  sederhana,  tapi  jarang  digunakan karena biayanya relatif mahal. Uraian ringkas cara ekstraksi pelarut ini adalah sebagai berikut:
1.      Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk.
2.      Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut akan naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.
3.      Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap, sedangkan   minyak   tetap   berada   di   ruang   penguapan.   Proses   ini berlangsung terus menerus sampai 3 jam.
4.      Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi. Penguapan ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut pada minyak.
5.      Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan penghilangan bau.
(Andi, 2006)



BAB IV
PENUTUP

4.1  Simpulan
Kelapa merupakan buah serbaguna yang setiap bagian dapat dimanfaatkan. Banyak sekali manfaat kelapa yang belum kita ketahui, misalanya manfaat dari minyak kelapa yang memilki asam lemak yang nutrinya sama dengan ASI yang baik untuk tubuh.
Ada tiga proses pembuatan minyak kelapa, yaitu: 1) secara basah, 2) secara Pres, dan 3) secara Ekstraksi Pelarut.

4.2  Saran
Beralihlah mengkonsumsi minyak kelapa, karena minyak kelapa sangat baik untuk tubuh dan telah didaftarkan pada GRAS. Lebih baik mencegah daripada mengobati.


DAFTAR PUSTAKA

Owen,Sarah. 2010. The Top 100 Fitness Foods, 100 Cara Agar tubuh Anda Kembali Bugar. Jakarta:Tiga Kelana
Prasetya, Hamid. 2013. Daun-daun dan Buah-buah Ajaib Pembasmi Penyakit. Jogjakarta:FlashBooks
Widyastuti, Alida. 2013. Buah-buah Dasyat Untuk Kulit Cantik dan Sehat. Jogjakarta:FlashBooks
Suriana, Neti dan Irni Shobariani. 2013. Ensiklopedia Tanaman Obat. Malang:Rumah Ide
Sekar TR. 2011. Manfaat Buah-buahan di Sekitar Kita.Yogyakarta:Siklus Hanggar Kreator
Ahkam, Muhammad. 2008. Real Food True Health. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Faralia.2012. 1001 Khasiat Istimewa Buah-buahan dan Sayuran.Yogyakarta: Aulia Publishing

Syah,ANA. 2006. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: AgroMedia Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar