A.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya
ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya
jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas
akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan
penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam
bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan
kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan
penelitian.
Karya ilmiah adalah suatu karya
dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode
ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat
fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa
fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis
secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis
tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang
disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar
tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya
tulis non ilmiah.
B. Tujuan Karya Ilmiah
·
Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
dan metodologis.
·
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan
mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga
mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·
Karya ilmiah yang telah ditulis itu
diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan
masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·
Membuktikan potensi dan wawasan
ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam
bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan
pendidikan dari jurusannya.
·
Melatih keterampilan dasar untuk
melakukan penelitian.
C. Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi
penulis adalah berikut:
·
Melatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif;
·
Melatih untuk menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber;
·
Mengenalkan dengan kegiatan
kepustakaan;
·
Meningkatkan pengorganisasian
fakta/data secara jelas dan sistematis;
·
Memperoleh kepuasan intelektual;
·
Memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan;
·
Sebagai bahan acuan/penelitian
pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
D. Sistematika Penulisan Karya
Ilmiah
Bagian
Pembuka
- Cover
- Halaman judul.
- Halaman pengesahan.
- Abstraksi
- Kata pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
- Latar
belakang masalah.
- Perumusan masalah.
- Pembahasan/pembatasan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Manfaat penelitian.
Kajian teori
atau tinjauan kepustakaan
- Pembahasan
teori
- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan hipotesis
Metodologi
penelitian
- Waktu
dan tempat penelitian.
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel.
- Instrumen penelitian.
- Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil
Penelitian
- Jabaran
varibel penelitian.
- Hasil penelitian.
- Pengajuan hipotesis.
- Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya.
Bagian
penunjang
- Daftar
pustaka.
- Lampiran- lampiran antara lain instrumen
penelitian.
- Daftar Tabel
E.
Ciri-ciri Karya Ilmiah
1. Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang
dijadikan sebagai landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam
pembahasan masalah.
Fungsi teori :
• Tolak ukur
pembahasan dan penjawaban persoalan
• Dijadikan data
sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
• Digunakan untuk
menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala
• Digunakan untuk
mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu
apa adanya,sebenarnya dan konkret.
3. Logis
Artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu
dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat
diterima akal.
4. Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang
diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta
tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam
karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan
prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
6. Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah
sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.
7. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah
diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan
pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak pembaca.
8. Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah
dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung
kesalahan betapa pun kecilnya.
9. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke
akar-akarnya.Jadi, supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak
boleh terlalu luas.
10. Bahasanya Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus
sesuai dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya
penggunaan bahasa.
11. Penulisan sesuai dengan aturan
standar (nasional / internasional)
Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian
yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.
F.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk
makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya
Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun
untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan,
proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan
tanpa daftar isi.
2. Karya
Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini
biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau
survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang
menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku
Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
G.
Jenis-jenis Karya Ilmiah
1.
Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan
hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya
dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah.
Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar
tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel
ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah
mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada
setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah
dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah
terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D,
C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel
ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya
‘diakui’.
2.
Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor
(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis
berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang
dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi
atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung
filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan)
menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah
praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang
filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan
pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
3.
Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan
tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk
menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian
mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan
baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi
penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan
(masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan
data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis;
dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan
mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar.
Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan
mandiri.
Judul penelitian hanyalah sekedar “kulit” penelitian atau bagian kecil
dari penelitian, sedangkan topik penelitian sesungguhnya merupakan “isi atau
jiwa” dari penelitian itu sendiri. Judul penelitian adalah suatu kalimat
singkat dan padat yang menggambarkan suatu penelitian. Sebenarnya pembuatan
judul penelitian adalah urutan kesekian dalam tahapan-tahapan penelitian. Judul
bisanya dibuat setelah seorang peneliti telah berhasil menentukan topik
penelitian. Bahkan ada dosen pembimbing penelitian yang menyarankan agar judul
penelitian dibuat setelah penulisan penelitian itu selesai. Mengapa ? karena
judul penelitian merupakan bagian dari topik penelitian, sedangkan topik
penelitian adalah pokok permasalahan penelitian, sehingga bila sudah mengetahui
topik penelitian, maka judul bisa belakangan disusun.
Berikut adalah tips / cara membuat judul penelitian yang menarik dan
berbobot. Judul sebaiknya :
a. Singkat, jelas dan berbobot.
Usahakan jumlahnya tidak lebih dari 25 kata
b. Harus sesuai dengan topik penelitian.
Judul yang baik harus merupakan perwujudan dari topik penelitian. Pembaca akan
akan dapat mengetahui atau membayangkan isi dari penelitian, teori yang
digunakan, metodologi yang dipakai. Misalnya judul “PENGARUH TINGKAT RISIKO
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT BPR SYARIAH AMANAH
RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG “. Perhatikan judul ini :
i. “PENGARUH” kata pengaruh
menunjukkan metode yang digunakan adalah regresi sederhana atau korelasi
sederhana, dengan tambahan pembahasan misalnya deskriptif demografik responden,
deskriptif jawaban esponden, grafik dan lain-lain.
ii. TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA). Menunjukkan dua variabel yang akan
diteliti yaitu TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Variabel X, independen
variabel) dan RETURN ON ASSET (ROA) (Variabel Y, dependen variabel)
iii. PADA PT BPR SYARIAH AMANAH
RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG. Menunjukkan studi kasus yang diteliti, dibatasi
hanya terjadi di PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG. Jadi kesimpulan
yang didapat hanya berlaku lokal yaitu di BPR tersebut, dengan metode
penelitian kuantitatif yang mengarah pada pengambilan kesimpulan yang
mengerucut (deduktif).
c. Tidak bertentangan dengan
aturan yang berlaku. Judul yang mengandung kata yang tidak sopan juga dilarang.
d. Tidak menimbulkan
interpretasi Ganda. Misalnya judul “ Analisis Kultur Budaya dan pengaruhnya
terhadap kecenderungan terjadinya Pengangguran di daerah X. Judul ini banyak
menimbulkan prasangka “Apakah yang dimaksud pengangguran adalah unemployment
(tidak bekerja) atau underemployment (kadang bekerja, kadang tidak)?
e. Tidak provokatif. Judul
penelitian haruslah netral dan hanya merupakan dugaan, yang kemudian diteliti
dengan menjunjung nilai ilmiah yang tinggi dan tidak memihak atau mengarahkan
pembaca.
f. Bukan merupakan kalimat
Tanya, karena ini dapat menggambar keraguan dari peneliti. Misalnya judul “
Analisis pengaruh cover majalah terhadap minat baca ?” (Sumber :Usman Rianse
dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (2008:44), diolah)
Contoh:
MODEL
PERENCANAAN PROGRAM PELATIHAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI
SYARIAH (Studi Deskriptif Pada Program Pelatihan Kewirausahaan PROMAG MULIA di
LP2ES Daarut Tauhiid Bandung)
4.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan
dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya
pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta
empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Secara
umum skripsi terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut.
A.
Pembukaan, terdiri atas berbagai bagian berikut ini
1. Cover memuat (1)judul, (2)nama peneliti,
(3)NIM, (4)jurusan, fakultas, lambang dan Universitas serta tahun pembuatan
skripsi.
2. Halaman Judul, isi dan susunan sama dengan
cover.
3. Halaman Pengesahan menunjukkan tanda tangan
pengesahan dari para penguji
4. Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi berisi
pernyatan penelitian mengenai orisinalitas karya skripsi mereka dengan
konsekuensi sanksi pencabutan gelar apabila dikemudian hari diketahui karya
tersebut adalah hasil jiplakan penelitian orang lain.
5. Halaman Persembahan berisi pernyataan bahwa
skripsi didedikasikan kepada kepada pihak-pihak tertentu oleh peneliti dan
diketik 1 spasi.
6. Kata Pengantar , berisi tentang maksud
penulisan skripsi dan ucapan terima kasih dan diketik 1 spasi
7. Daftar Isi, pada daftar isi memuat urutan bab,
sub bab an anak sub bab beserta nomor halamannya.
8. Daftar Tabel ( apabila ada )
9. Daftar gambar (apabila ada )
10. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia.
Abstrak berisi gambaran singkat tentang penelitian dan tersusun dari 300 – 500 kata.
Abstrak dilengkapi dengan kata kunci minimal 3 buah yang diletakkan setelah abstrak.
Spasi penulisan abstrak cukup diketik dalam ukuran satu (1)spasi.
B. Isi,
pada karya akhir seperti skripsi maka susunan isi adalah sebagai berikut
1. BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Kerangka Teori/ Kajian Teori
f. Metode Penelitian
2. BAB II. DESKRIPSI SUBYEK, OBYEK PENELITIAN
atau PROFIL INFORMAN
3. BAB III. PEMBAHASAN
a. Sajian Data
b. Analisis
4. BAB IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
C.
LAMPIRAN Isi dari lampiran adalah hal-hal yang tidak termuat baik dalam
pebukaan dan isi akan tetapi peneliti menganggap perlu dilampirkan, yakni
a. Lembar Interiew Guide/ Questionaire
b. Lembar Transkrip Wawancara
c. Surat Ijin Meneliti dari Jurusan Ilmu Komunikasi
d. Surat Keterangan Penelitian dari perusahaan (jika diperlukan)
e. Dokumentasi ( Foto/ Brosur/ leaflet/ CD dll)
f. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
5.
Kertas Kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam
daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang
bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah.
Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis
untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk
tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari
susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
6.
Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi,
tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau
induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang
sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot
akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah
yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena
itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan
hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat
berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis;
mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya
tulis (ilmiah) paling sederhana.
Secara struktural makalah yg umum biasanya tersusun atas:
1. Kata Pengantar : berisi kata2 harapan penulis,
ucapan trimakasih, dll dari penulis
2. Daftar isi (jelas)
3. Pendahuluan : latar belakang pembuatan tugas,
tujuan dan manfaat yg diinginkan
4. Landasan teori : kutipan teori2 yg mendasari
makalah, biasa lgs dikutip dari buku diktat
5. Pembahasan : inti makalah yg ingin lo bahas
masukan di bab ini
6. Kesimpulan : pendek kata dari pembahasan
masukin sini
7. Daftar Pustaka : sumber2 yg anda pakai
Contoh:
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
DAN LAMBANG
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Pembatasan
Masalah
1.3 Tujuan
Penelitian
1.4 Kerangka
Teori
1.5 Sumber Data
1.6 Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1 …
2.2 …
BAB III METODE
PENELITIAN DAN KAJIAN
3.1 …
3.2 …
BAB IV ANALISIS
DATA
4.1 …
4.2 …
BAB V SIMPULAN
DAN SARAN
5.1 …
5.2 …
RAGANGAN SKRIPSI
SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR KAMUS
LAMPIRAN DATA
H.
Langkah-Langkah
Penulisan Karya Ilmiah
Tahap Persiapan
I. Persiapan Penulisan Karya Ilmiah
A. Langkah-Langkah Persiapan Penulisan
Karya Ilmiah
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan
oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan
Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
- Pemilihan Topik/
Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada
saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti
kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat
keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan
melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis
ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
- Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting
untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang
dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu
kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah
satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat
sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik
adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri
apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan
topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang
dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi Pembaca
Karya Ilmiah
Kewajiban
seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan
informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah
dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa
kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan
pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat
sasaran.
c. Menentukan Cakupan Isi
Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan
disajikan di dalam tulisan.
II. Pengumpulan Informasi Untuk Penulisan Karya Ilmiah
A. Memanfaatkan Perpustakaan
Sebagai Sumber Data, Informasi, Dan Bahan Untuk Tulisan
Perpustakaan
pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam
dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal
pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami
di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang
patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi
tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan
Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya
menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama
penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang
berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang
Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa
bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis.
Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a. Atur waktu membaca
b. Bacalah secara selektif
c. Bacalah secara bertanggung jawab
d.
Bacalah secara kritis
3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan
Pustaka
Salah
satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu
mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.
4. Membuat Ringkasan dan
‘Paraphrasing’
Disamping
membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari
sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek
tulisan kita.
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya
pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut
merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa
kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
B. Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan
Informasi Untuk Tulisan
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat
akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan orang yang tepat untuk
diwawancarai
2. Mempersiapkan pedoman wawancara
3. Melaksanakan wawancara
4. Mengolah hasil wawancara
Tahap Proses Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan
ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
- Tahap Pra Penulisan
1. Pemilihan dan pembatasan topik
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
- Pemilihan Topik
o Apa yang akan kita tulis?
o Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
o Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan,
kemenarikan, kemanfaatan.
o Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
- Tahap Penulisan Draf
- Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
- Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
- Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian
pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
- Tahap Revisi
- Memperbaiki ide-ide dalam karangan,
berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan
kebutuhan pembaca.
- Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh
draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar
karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi,
komentar/masukan.
- Tahap Penyuntingan
- Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
- Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan
kesalahan mekanik yang lain.
- Aspek mekanik antara lain: huruf
kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format
karangan.
- Tahap Publikasi
- Tulisan akan berarti dan lebih
bermanfaat jika dibaca orang lain.
- Sesuaikan tulisan dengan media publikasi
yang akan kita tuju.
Tahap Evaluasi
Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa
yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali,
diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang
tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu
dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan
esensinya.
Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk
mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :
a)
Fokus.
Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis
Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan,
dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas?
Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak
membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya,
esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk
esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang
pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.
b)
Pembangunan.
Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti.
Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca
Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak
referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah
deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan,
dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya.
Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan
sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat
sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.
c)
Organisasi
Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut
ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi,
tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal
atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus
dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik
yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.
d)
Gaya
Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan,
keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis
dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa
menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak
hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.
e)
Konvensi
Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda
baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan.
Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana
untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah
kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian,
kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak
ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar