RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMA
Kelas/Semeter : X/1
Mata
Pelajaran : Matematika
(Wajib)
Topik : Eksponen dan
Logaritma
Pertemuan
ke- : Tiga
Alokasi
Waktu : 2 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti SMA kelas X
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
2.1 Melatih
diri memiliki pola hidup yang disiplin, konsisten dan jujur sebagai dampak
mempelajari konsep dan aturan eksponen dan logaritma serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
3.1 Memilih
dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan karakteristik
permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa kebenaran langkah-langkahnya.
4.1 Menyajikan
masalah nyata menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma serta
menyelesaikannya menggunakan sifat-sifat dan aturan yang telah terbukti kebenarannya.
C.
Indikator pencapaian kompetensi
1. Terlibat
aktif dalam pembelajaran Eksponen (operasi pada bentuk akar).
2. Bekerjasama
dalam kegiatan kelompok.
3. Toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
4. Menjelaskan
kembali mengenai sifat-sifat operasi pada bentuk akar.
5. Terampil
menggunakan konsep/prinsip pada operasi pada bentuk akar operasi akar dalam
menyelesaikan suatu masalah.
D.
Tujuan pembelajaran
Dalam
kegiatan diskusi dan pembelajaran berkelompok dalam pembelajaran eksponen
(operasi akar) ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat
1. Menjelaskan
kembali mengenai sifat-sifat operasi pada bentuk akar secara tepat, sistematis,
dan menggunakan simbol yang benar.
2. Menerapkan
berbagai sifat operasi pada bentuk akar dalam menyelesaikan masalah.
E.
Materi Matematika
a. Operasi
penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
Operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk akarnya senama.
Bentuk akar senama adalah bentuk akar yang mempunyai eksponen dan basis sama.
Untuk setiap p, q, dan r adalah bilangan real dan r ≥ 0
berlaku sifat-sifat berikut.
Perhatikan contoh
·
·
(tidak dapat disederhanakan karena akarnya
tidak senama)
b. Operasi
perkalian dan pembagian bentuk akar
Pada pangkat pecahan telah dinyatakan
bahwa . Sifat perkalian dan
pembagian bentuk akar dapat dicermati pada beberapa contoh berikut.
·
·
·
c. Merasionalkan
penyebut bentuk akar
Kita tahu bahwa
bentuk-bentuk akar seperti , dst merupakan bilangan irrasional. Jika
bentuk akar tersebut menjadi penyebut pada suatu pecahan, maka dikatakan
sebagai penyebut irrasional.
Penyebut irrasional
dapat diubah menjadi bilangan rasional. Cara merasionalkan penyebut suatu
pecahan bergantung pada bentuk pecahan itu sendiri. Akan tetapi, prinsip dasarnya
sama, yaitu mengalikan dengan bentuk sekawannya. Proses ini dinamakan
merasionalkan penyebut.
1) Merasionalkan
bentuk
Bentuk dirasionalkan dengan cara mengalikannya dengan
2) Merasionalkan
bentuk
Sebelum kita merasionalkan bentuk-bentuk
akar di atas, perlu kita pahami bentuk-bentuk campuran bilangan rasional dan
bilangan irrasional.
a) Jika
bilangan rasional dijumlahkan dengan bilangan irrasional maka hasilnya bilangan
irrasional. Contoh (bilangan irrasional)
b) Jika
bilangan irrasional dijumlahkan dengan bilangan irrasional maka hasilnya
bilangan irrasional, contoh (bilangan irrasional)
c) Jika
bilangan rasional dikalikan dengan bilangan irrasional, maka hasilnya bilangan
irrasional. Contoh
d) Jika
bilangan irrasional dikalikan dengan bilangan irrasional, maka hasilnya dapat
bilangan rasional atau bilangan irrasional.
Contoh:
·
(25 adalah bilangan rasional)
·
( adalah bilangan irrasional)
e) disebut bentuk akar apabila a adalah bilangan irrasional.
Untuk
merasionalkan bentuk .
Dapat
dilakukan dengan memperhatikan sifat perkalian .
Sehingga
Bentuk
dan bentuk saling sekawan, bentuk dan juga saling sekawan. Jika perkalian bentuk
sekawan tersebut dilakukan maka dapat merasionalkan bentuk akar.
F.
Metode pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based learning).
G.
Kegiatan pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
1. Guru
memberikan gambaran tentang pentingnya memahami operasi pada bentuk akar
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai
apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru
menanyakan kepada siswa mengenai materi operasi pada aljabar yang telah
dipelajari ketika di SMP dan SMA yang berkaitkan dengan operasi pada bentuk
akar.
3. Guru
menyampaiankan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
-
Menjelaskan kembali mengenai
sifat-sifat operasi pada bentuk akar secara tepat, sistematis, dan menggunakan
simbol yang benar.
-
Menerapkan berbagai sifat operasi
pada bentuk akar dalam menyelesaikan masalah.
|
10 menit
|
Inti
|
1. Guru
menjelaskan materi tentang operasi pada bentuk akar.
2. Guru
memberikan contoh soal mengenai materi yang diajarkan.
Fase
1 : Orientasi siswa pada masalah
1. Guru memberikan 3 masalah kepada siswa
pada Lembar Aktifitas Siswa (LAS) dengan bantuan power point.
2. Guru
meminta siswa mengamati (membaca) masalah yang diberikan secara individu dan
mengajukan hal-hal yang belum dipahami mengenai masalah tersebut.
3. Jika
ada siswa yang kurang mengerti, guru mempersilahkan siswa lain untuk
menanggapinya. Jika tidak ada siswa yang bisa menanggapi barulah guru
menjelaskan mengenai ketidak pahaman siswa tersebut.
4. Kemudian
guru meminta siswa untuk mencari tahu apa saja yang diketahui pada masalah
tersebut.
Fase 2 : Mengorganisasikan
siswa belajar
5. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang heterogen.
6. Guru
membagikan Lembar Aktifitas Siswa yang berisikan 3 masalah yang telah
ditampilakan sebelumnya.
7. Guru
berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai
kesulitan yang dialami siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
8. Guru
meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep dan aturan
metematika yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi
pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.
Fase 3 : Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok
9. Setelah
siswa diminta untuk menghimpun berbagai konsep dan memikirkan secara cermat
strategi dalam memecahkan masalah, siswa diminta mengerjakan masalah tersebut
sesuai dengan strategi dan konsep yang telah dihimpun siwa.
10. Guru
berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat hasil kerja mereka, dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya ketika menemukan kejanggalan pada hasil
kelompok mereka.
Fase 4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
11. Guru
meminta siswa untuk menuliskan hasil diskusi mereka dalam bentuk laporan
secra rapi, rinci dan sistematis.
12. Guru
meminta siswa untuk menunjuk salah satu teman sekelompoknya sebagai juru
bicara dalam mempresentasikan hasil kelompok mereka.
Fase 5 : Menganalisa
dan mengevaluasi proses pemecahan maslah
13. Guru
meminta salah satu kelompok (tidak harus yang terbaik) untuk mempresentasikan
hasil dari diskusinya di depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
14. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
laporan kelompok mereka masing-masing.
15. Dengan
tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai operasi
pada bentuk akar berdasarkan hasil review kelompok yang telah dilakukan.
16. Kemudian
guru memberikan soal yang berkaitan dengan maslah yang telah diberikan.
Dengan Tanya jawab, guru dan siswa menyelesaikan soal tersebut dengan
menggunakan strategi yang tepat.
17. Guru
melakukan post test untuk melihat seberapa paham mereka mengenai materi yang
telah diajarkan.
|
70 menit
|
Penutup
|
1. Siswa
diminta menyimpulkan tentang operasi pada bentuk akar.
2. Guru
memberikan tugas PR beberapa soal mengenai operasi pada bentuk akar dan tugas
membaca materi selanjutnya.
3. Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
|
10 menit
|
H.
Alat dan sumber belajar
1. Lembar
Aktifitas Siswa (LAS)
2. Bahan
tayang dengan menggunakan LCD
3. Lembar
penilaian
4. Buku
paket SMA Matematika kelas X terbitan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia tahun 2013
I.
Penilaian proses dan hasil belajar
1. Teknik
penilaian : pengamatan, tes tertulis.
2. Prosedur
Penilaian :
No
|
Aspek
yang dinilai
|
Teknik
Penilaian
|
Waktu
penilaian
|
1
|
Sikap
Ø Terlibat
aktif dalam pembelajaran operasi pada bentuk akar
Ø Bekerjasama
dalam kegiatan kelompok.
Ø Toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
Ø disiplin,
konsisten dan Jujur mengungkapkan pendapat
|
pengamatan
|
Selama pembelajaran
dan saat diskusi
|
2
|
Pengetahuan
Ø Menjelaskan
kembali mengenai sifat-sifat operasi pada bentuk akar secara tepat,
sistematis, dan menggunakan simbol yang benar.
Ø Menerapkan
berbagai sifat operasi pada bentuk akar dalam menyelesaikan masalah.
|
Pengamatan dan tes
tertulis
|
Penyelesaian tugas
individu dan kelompok
|
3
|
Ø Terampil
menggunakan konsep/prinsip dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ø Terampil
berkolaborasi dan berkomunikasi
|
Pengamatan
|
Penyelesaian tugas
(baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar